Selasa, 15 Juni 2010

Dua Sayapku

Untuk dua sayapku yang selalu ada untuku…yang selalu membawaku terbang kemanapun, dari tempat terbaik sampai tempat menyeramkan… sebagai teman, sahabat, bahkan musuh terbaik yang aku sayang…

Sebenernya cuma iseng nulis ginian, Cuma nuangin apa yang ada di pikiran ‘n numpahin sedikit tulisan. Lalu, sayap-sayap itu membawa tulisan ini kepada kalian…

Terkadang kebersamaan belum tentu menggembirakan, benar? Ada saatnya dimana kita akan menggandeng tangan dan melepasnya. Ada saatnya dimana kita berani menatap wajah dan memalingkannya. Kadang aku berpikir, sebenarnya kita itu pantas sebagai teman, sahabat, saudara atau musuh? Well, usia kita terpaut sangat sangat sedikit. Dua tahun dan empat tahun.

Sebenarnya sih pantas sebagai teman kalau menurutku. Tapi tidak, kalau kita sedang bersama dan pertengkaran dimulai. Mempertengkarkan masalah yang sangat sepele. Marah, jengkel, dan mungkin benci! Waw..aku rasa sekarang bukan saatnya menjadi teman, tapi sebagai musuh. Tidak lebih dari dua jam kita sudah mulai berbicara satu arah, satu pemikiran, satu pendapat, dan satu kata. Mungkin sebagai sahabat. Mulai bercerita kesana kesini, ini itu, ketawa ketiwi, dan yach kita lupa bahwa dua jam sebelumnya kita sedang menjadi musuh dekat. So, dimana saatnya kita menjadi saudara kalau begini?

Saat kita tidak bersama, saat dimana kita saling jauh, saat semuanya sibuk sendiri entah dengan teman sebenarnya atau sahabat sebenarnya dan mungkin sibuk dengan kerjaan masing-masing. Percaya atau tidak (tapi aku rasa semua percaya), kita akan selalu saling merindukan. Kalau boleh jujur, sangat sulit mengatakan itu. Kita tidak pernah atau mungkin sangat sangat jarang sekali untuk mengungkapkan apa yang kita rasakan kepada yang lain. Bisa dibilang gengsi kita buesarrr sekali. Tapi aku suka itu. Karena pada saat mereka dan aku mengatakan apa yang sebenarnya kita rasakan(sepertinya saat ini kita sudah mulai sembuh), itu pasti jujur dan aku bisa jamin itu. Butuh nyali untuk mengatakan apa yang kita rasakan(mungkin aku terlalu lebay untuk urusan ini). Tapi memang benar ini sulit sekali buat kita. Sebenarnya rasa kasih sayang diantara kita setiap saat dan setiap waktu selalu diungkapkan dengan apa yang kita lakukan untuk yang lain. Sungguh seperti saudaara sendiri! Tunggu, bukannya kita memang saudara sungguhan??

Dalam persaudaraan, untuk siapapun, tidak terkeculai aku dan kamu, pasti pernah merasakan bahwa saudara adalah teman, sahabat, atau mungkin musuh terbaik. Meskipun mereka melakukan kesalahan terbesar dalam hidupnya, dalam hati kita mereka tetaplah saudara kita. Mungkin aku bisa mengatakan hal paling buruk tentang saudaraku, tapi aku tidak akan membiarkan siapapun mengatakan sedikit hal buruk tentang saudaraku. Karena dia adalah saudaraku, aku yang paling memahaminya.

Untuk dua sayapku yang tak akan kubiarkan patah, terkadang aku menginginkan posisi kalian dan ingin menjadi kalian (dalam saat-saat tertentu). Tapi setelah aku pikir-pikir, lebih mengasykan dalam posisiku sendiri, jadi diriku sendiri. Memiliki kakak yang super bawel (maaf )dan memiliki adik yang (maaf lagi) nyenteeeet ..wah apa kalian ndak iri ma aku??hahahahaaaa…..



Nb: hanya untuk dibaca..jangan dipraktekan untuk mengatakan seperti yang saya katakan kepada dua saudara saya yang seharusnya bangga memiliki saya…



Special edition to
Dian Ayu Anggraini
Wenda Bonisita Ledis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar