Selasa, 25 Oktober 2011

Puisi dari Habibie untuk Ainun

Aku membaca puisi ini di FB temanku, awalnya aku mengira ini puisi bagus (lha wong yang nulis aja Bapak Habibie). Ternyata setelah saya membaca puisi ini hampir habis, eeeee kok malah mata saya seperti kena debu ato semacamnya yang bikin mata aku merah. memang aku yang lebai atau memang puisi ini menyentuh??? Ya, karena alasan bahwa puisi ini sangat baguslah yang membuat saya  ngempet netesin butiran air mata ku (lebai lagi!!! -.-). Aku beri tahu kalian yang membuat puisi ini jadi sangat bagus. Bukan...bukan karena yang nulis Bapak Habibie, bukan karena kisahnya beneran, tapi karena penulis menuliskan setiap kata setiap kalimat dengan sentuhan perasaannya.... Luar biasa sekali bukan????  Tidak percaya????? silahkan,, monggo dibaca puisi Bapak Habibie untuk almarhummah Ibu Ainun istri tercinta Bapak Habibie...


memang tidak ada yg sempurna di dunia ini, tapi  melihat mereka , aku melihat cinta yg sempurna...

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,

sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,

hatiku seperti tak di tempatnya,

dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.


Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….


BJ.HABIBIE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar